Eksplorasi Dan Eksploitasi Ramah Lingkungan – Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, berbicara pada seminar virtual (webinar) bertajuk “Eksplorasi Mineral Laut Dalam Indonesia: Potensi, Kebijakan, Tantangan dan Teknologi” di Jakarta, Kamis. (22/10) 07/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menipisnya cadangan mineral logam di darat Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan eksplorasi dan eksploitasi mineral dalam di Indonesia juga mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Eksplorasi Dan Eksploitasi Ramah Lingkungan
“Mengapa mineral laut dalam menarik dan penting? Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa cadangan mineral di darat telah habis untuk logam seperti tembaga, nikel, aluminium, mangan, seng, litium, dan kobalt,” kata Hammam dalam webinar. tentang “Eksplorasi Mineral Laut Dalam di Indonesia: Potensi, Kebijakan, Tantangan dan Teknologi” di Jakarta pada Kamis.
Energi Panas Bumi: Solusi Terbaik Untuk Indonesia Di Tengah Krisis Energi Global
Selain itu, Hammam mengatakan permintaan logam ini juga semakin meningkat untuk produksi aplikasi atau produk teknologi tinggi seperti smartphone dan green technology atau teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, turbin angin, panel surya, dan baterai penyimpan listrik.
Oleh karena itu, dalam satu dekade terakhir terjadi peningkatan minat terhadap simpanan mineral di laut dalam, yaitu permukaan laut di bawah 200 m dan menutupi sekitar 65 persen permukaan bumi.
Baca juga: Kapal Penelitian BPPT Jelajahi Laut Sulawesi. Baca juga: BPPT sempurnakan teknologi produksi kapsul rumput laut
Hammam mengatakan Bank Dunia memperkirakan bahwa lebih dari tiga miliar ton logam penting akan dibutuhkan untuk menerapkan teknologi penyimpanan energi, tenaga surya dan angin yang diperlukan untuk membatasi perubahan iklim hingga kurang dari 2°C.
Tugas Literasi Spasial
Demikian pula, Institute for a Sustainable Future menghitung bahwa dalam skenario dimana kenaikan suhu global dibatasi kurang dari 1,5 derajat, permintaan kobalt pada tahun 2050 akan mencapai 423 persen dari cadangan yang diketahui. Untuk nikel sebesar 136 persen, dan untuk litium 280 persen. . Jumlah tersebut diperlukan untuk energi terbarukan dan penyimpanannya.
Menurut Hamam, peningkatan jumlah logam yang dibutuhkan untuk infrastruktur akan berdampak besar pada permintaan global.
Misalnya, produksi kendaraan listrik diproyeksikan akan tumbuh dari 5 juta saat ini menjadi 245 juta pada tahun 2030, lebih dari 30 kali lipat dibandingkan tingkat saat ini. Terdapat hampir satu miliar mobil penumpang di jalanan saat ini, dan menurut beberapa perkiraan, jumlah tersebut dapat mencapai dua miliar pada tahun 2040.
Hammam mengatakan kendaraan listrik menggunakan setidaknya empat kali jumlah logam pada mobil berbahan bakar bensin atau solar. Kendaraan listrik dengan baterai 75 kWh membutuhkan 56 kilogram (kg) nikel, 12 kg mangan, 7 kg kobalt, dan 85 kg tembaga untuk kabel listrik.
Pt Seml Resmikan Pembangkit Ramah Lingkungan Pltp
Baca Juga: BPPT Lakukan Terobosan Teknologi untuk Inovasi Struktur Tanggul Tangki Laut Baca Juga: BPPT Luncurkan Cangkang Kapsul Alga untuk Kurangi Impor Gelatin Tindakan penebangan mengacu pada pemanfaatan sumber daya alam berupa hutan atau hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menghasilkan keuntungan selangit yang menyebabkan kerusakan tanpa pemulihan selanjutnya
Pengertian eksploitasi adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengeksploitasi atau memanfaatkan sesuatu secara berlebihan dan sewenang-wenang tanpa adanya tanggung jawab.
Pada umumnya tindakan tersebut akan menimbulkan kerusakan pada bagian lain baik manusia, hewan, tumbuhan maupun aspek lain yang membentuk lingkungan sekitar.
Eksploitasi berasal dari bahasa Inggris “exploitation”. Artinya upaya politik untuk menggunakan fasilitas tertentu secara sewenang-wenang. Kata ini sering digunakan dalam berbagai bidang termasuk aspek politik, lingkungan, sosial dan lainnya.
Mengurai Greenflation: Bagaimana Perubahan Iklim Mengubah Dinamika Ekonomi Global
Para ahli menjelaskan pengertian eksploitasi secara rinci dan lengkap. Berikut beberapa pengertian eksploitasi menurut para ahli, antara lain:
Martaja menjelaskan, pengertian eksploitasi adalah suatu kegiatan yang menggunakan cara-cara yang tidak etis untuk mendapatkan keuntungan atau kebaikan pribadi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksploitasi adalah suatu perbuatan eksploitasi yang dilakukan untuk kepentingan pribadi, eksploitasi, pemerasan terhadap orang lain yang pada dasarnya merupakan perbuatan yang memalukan dan tidak dapat dibenarkan.
Tindakan eksploitasi terhadap alam, lingkungan hidup, hutan dan isinya sangat beragam. Namun upaya eksploitasi manusia biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu:
Dorong Keberlanjutan Industri Nikel, Ceria Fokus Terapkan Esg
Kegiatan yang mengambil sumber daya alam khususnya hutan secara berlebihan demi keuntungan yang tinggi, tanpa memperhitungkan dampak yang mungkin terjadi sehingga menimbulkan kerusakan serius terhadap lingkungan bahkan iklim.
Kegiatan penebangan kayu di Indonesia sudah berlangsung sejak Indonesia masih pada zaman penjajahan. Saat itu, Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang berada di Indonesia pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-19 melakukan praktik penggundulan hutan di Indonesia.
VOC menebang hutan, mengambil kayu untuk bangunan, pembuatan kapal, dan kayu bakar untuk berbagai industri. Eksploitasi hutan yang dilakukan VOC berdasarkan izin dari pemerintah setempat.
Pasca COV runtuh, eksploitasi hutan terus berlanjut sehingga menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem sehingga banyak flora dan fauna yang punah akibat hilangnya habitat. Pada tahun 1912, sebuah asosiasi swasta yang dikenal dengan nama Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming (Asosiasi Pelestarian Alam Hindia Belanda) didirikan.
Pltp Ramah Lingkungan Dikembangkan Di Poco Leok
Dasar dari perkumpulan ini adalah respon terhadap ketidakstabilan ekosistem yang timbul di Hindia Belanda akibat eksploitasi hutan yang mengancam kepunahan flora dan fauna.
Penebangan hutan terus dilakukan dari waktu ke waktu. Pada masa pendudukan Jepang, hutan di Pulau Jawa mengalami kerusakan parah akibat eksploitasi perang secara besar-besaran.
Tidak ada bedanya dengan era-era sebelumnya (zaman kekaisaran, penetrasi asing dan pendudukan Jepang), pada masa kepemimpinan Soekarno, Soeharto bahkan hingga saat ini, eksploitasi hutan masih terus terjadi meski selalu ada kampanye tentang pentingnya hutan. Hal ini ditunjukkan dengan laju deforestasi yang terus meningkat setiap tahunnya, bahkan mencapai 2,3 juta ha/tahun.
Kebakaran hutan, sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh faktor kesengajaan. Ada oknum yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja membakar hutan untuk dijadikan perkebunan, pemukiman, peternakan, dan lain-lain.
Investor Tertarik Garap Potensi Cbm
Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh permukaan tanah dari fungsi semula menjadi fungsi lain yang mempunyai permasalahan atau berdampak buruk terhadap lingkungan hidup dan potensi tanah itu sendiri.
Pembukaan lahan pertambangan untuk dieksploitasi adalah kegiatan pengambilan endapan mineral (mineral berharga) dari kerak bumi, baik penggaliannya dilakukan di permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Sedangkan tambang adalah tempat menggali (mengambil) hasil kerak bumi yang berupa bijih (mineral berharga).
Sistem penambangan adalah metode atau teknik yang digunakan untuk melepaskan atau mengekstraksi endapan mineral yang memiliki kepentingan ekonomi dari batuan induk untuk diproses lebih lanjut guna menghasilkan keuntungan besar.
Kegiatan penebangan kayu yang terjadi pada kawasan hutan dilakukan secara tidak sah sehingga mengurangi atau mengubah fungsi asli hutan. Meski pemerintah telah melarangnya, namun sebagian besar masyarakat masih melakukan aktivitas tersebut.
Pt Pertamina Hulu Energi Nunukan Company Siapkan Revisi Pod 1 Lapangan Badik Dan West Badik
Jika banyak orang yang terus melakukan tindakan tersebut secara besar-besaran tanpa memperhatikan efek sampingnya, maka dampak negatif yang ditimbulkan akan lebih mudah dihasilkan.
Eksploitasi hewan adalah tindakan memanfaatkan hewan untuk kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan dampak yang akan menimpa hewan tersebut.
Berdasarkan informasi dari petugas Wildlife Unit WWF Indonesia, perburuan liar masih terus terjadi karena tingginya permintaan pasar dan semakin luasnya ruang usaha. Hewan-hewan ini digunakan untuk berbagai tujuan pengobatan, tujuan magis, hiburan, melukis dengan hewan dan satwa liar (komunitas hewan) dan konsumsi.
Ruang komersial besar secara lokal dan internasional mengandung nilai kebanggaan terhadap eksploitasi satwa liar, termasuk satwa langka. Jika dijabarkan secara detail bagian-bagian tubuh hewan tersebut menjadi peluang bisnis yang bisa mendatangkan banyak keuntungan bagi para pelaku perburuan satwa liar yang dilindungi.
Aleg Pks: Indonesia Dukung Transisi Ekonomi Hijau Asean Lewat Draft Resolusi Promosi ‘green Jobs’
Pertunjukan dan atraksi satwa yang dilakukan semata-mata untuk tujuan hiburan dan keuntungan bagi manusia ternyata banyak menimbulkan kerugian dan penyiksaan terhadap satwa.
Hewan-hewan ini diambil dari habitat aslinya dan kemudian dilatih untuk beradaptasi dengan keinginan manusia. Tentu saja banyak kematian yang disebabkan oleh kegiatan ini, Unit Penelitian Konservasi Satwa Liar Universitas Oxford memperkirakan lebih dari 550.000 hewan liar di seluruh dunia menderita akibat atraksi yang tidak bertanggung jawab.
Kegiatan penebangan hutan menimbulkan berbagai dampak negatif perusakan hutan terhadap masyarakat dan lingkungan. Beberapa kerugian dan dampak negatif penebangan hutan antara lain:
Konflik antara satwa liar dan manusia terkadang muncul karena ulah manusia itu sendiri. Hewan seperti gajah dan kera misalnya, turun ke desa lalu merusak tanaman.
Mantap Phss Temukan Sumber Daya Dan Cadangan Migas Baru
Akibat dari konflik ini dapat menimbulkan banyak korban baik bagi manusia, kebun, maupun hewan-hewan tersebut.
Hutan merupakan habitat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan. Artinya hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati negara ini. Kegiatan penebangan hutan dapat menimbulkan kerusakan. Bahkan punahnya sumber daya alam itu sendiri dan sumber daya alam lain yang ada di tempat lain seperti laut.
Kerusakan hutan yang diakibatkannya akan menimbulkan banjir dan erosi yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah ke laut, yang nantinya akan melalui proses sedimentasi atau pengendapan.
Kawasan hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam, sebagian masyarakat menggantungkan hidupnya pada hasil hutan. Jika hutan dirusak, sumber penghasilan Anda pun ikut rusak.
Aspek Lingkungan Dalam K3 Migas: Menjaga Ekosistem Dan Komunitas
Selain itu kerusakan hutan dapat menimbulkan berbagai jenis bencana yang pada akhirnya menimbulkan kerugian baik materiil maupun non materiil. Banyak orang kehilangan tanah, tempat tinggal dan keluarganya akibat bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Pepohonan mempunyai peranan penting dalam siklus air, yaitu menyerap curah hujan dan menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer. Dengan kata lain, semakin sedikit pohon di permukaan tanah, maka semakin banyak air yang ada di udara, yang kemudian akan kembali ke tanah dalam bentuk hujan.
Hal ini nantinya dapat menyebabkan tanah mengering sehingga menyulitkan kehidupan tanaman. Selain itu, pepohonan juga berperan dalam pengurangan