Lebih Baik Investasi Emas Atau Deposito – “Selamatkan kelompok kaya” adalah pepatah lama yang masih diulang sampai sekarang. Meski uang bukanlah segalanya, namun uang dibutuhkan untuk memenuhi banyak kebutuhan hidup.
Tak heran jika banyak orang berlomba-lomba mengumpulkan uang dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan cara hemat agar bisa berhemat banyak, meski sambil mencari pekerjaan tambahan alias
Lebih Baik Investasi Emas Atau Deposito
Misalnya saja saat ini Anda mempunyai target mengumpulkan uang Rp miliar pertama. Menabung memang dapat meningkatkan nilai aset secara nominal, namun seiring berjalannya waktu hal ini akan terkikis oleh inflasi. Oleh karena itu, kunci pengembangan aset dalam melawan inflasi adalah investasi. Pasalnya, ada potensi keuntungan yang membuat uang Anda bertambah dengan investasi.
Beli Emas Langkah Awal Yang Bijak Untuk Pengelolaan Keuangan Yang Lebih Baik
Jalan menuju Roma banyak, artinya banyak jenis instrumen investasi yang bisa dipilih hingga mencapai Rp 1 miliar. Salah satu cara
Salah satu produk keuangan yang populer untuk investasi adalah deposito. Hampir semua bank menawarkan deposito sebagai sarana investasi untuk dipilih. Berinvestasi di deposito cukup mudah karena umumnya Anda hanya perlu memenuhi persyaratan dan memilih jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan, baik 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan dengan tingkat bunga yang telah ditentukan.
Alat ini masih sering digandrungi. Emas dianggap sebagai instrumen investasi lindung nilai yang mengamankan nilai aset. Sayangnya, dibutuhkan waktu yang relatif lama hingga investasi tersebut terbayar. Emas tidak menawarkan imbal hasil atau kupon tertentu seperti deposito dan obligasi. Sumber keuntungan emas terletak pada harga logam mulia tersebut jika naik.
Dari grafik harga emas di atas terlihat selama 5 tahun terakhir terjadi kenaikan sekitar 60% atau rata-rata tahunan sekitar 12%. Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2020, pada masa pandemi Covid-19. Harga emas biasanya cenderung naik ketika perekonomian sedang tidak baik. Namun jika melihat grafik lebih jelas di tahun 2020, harga emas hingga saat ini relatif masih flat.
7 Cara Investasi Emas Bagi Pemula, Berapa Keuntungannya?
Berdasarkan grafik harga emas di atas yang dikutip dari situs resmi Antam, harga emas memang mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir. Namun jika melihat grafik lebih jelas di tahun 2020, harga emas hingga saat ini relatif masih flat. Kekurangan emas lainnya adalah adanya biaya cetak sehingga nilai beli dan jualnya pasti berbeda.
Reksa dana secara umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, dan reksa dana saham. Karena jenisnya berbeda-beda sesuai dengan aset yang dimilikinya, reksa dana ini mungkin cocok untuk profil risiko yang berbeda-beda. Misalnya, jika profil risiko Anda konservatif, Anda bisa memilih Reksa Dana Pasar Uang. Namun jika profil risikonya agresif, reksa dana saham bisa menjadi pilihan.
Ini adalah simulasi tabungan rutin pada produk Reksa Dana Pasar Uang dengan menggunakan fitur Time Machine Reksa Dana Bibit. Produk ini memiliki pertumbuhan 63% selama 10 tahun atau CAGR sebesar 5,06% per tahun. Untuk bisa berhemat Rp 1 miliar, Anda perlu menyisihkan Rp 7 juta setiap bulan selama 10 tahun.
Berikutnya, perhatikan jika Anda berinvestasi di reksa dana obligasi. Jumlah investasi bulanan akan lebih rendah dibandingkan reksa dana pasar uang karena secara historis
1#komunitas Investasi Emas
Dengan rutin menabung Rp6 juta per bulan selama 10 tahun, Anda akan mendapat penghasilan Rp1,05 miliar. Namun pergerakan reksa dana obligasi tidak selalu berjalan mulus. Langkah tersebut bisa jadi dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga acuan bank sentral. Namun dalam jangka panjang, produk Reksa Dana Obligasi ini berhasil tumbuh sekitar 80% dalam 10 tahun (CAGR=6.10%).
Terakhir, mari kita lihat apa jadinya jika Anda memutuskan memilih berinvestasi di reksa dana saham. Reksa dana jenis ini lebih fluktuatif dibandingkan dua jenis reksa dana lainnya.
Produk Reksa Dana Saham ini memiliki pertumbuhan sebesar 170.29% dalam 10 tahun (CAGR=10.45%). Jadi jika Anda rutin menabung Rp 4,8 juta selama 10 tahun, maka Anda bisa mendapat penghasilan Rp 1 miliar. Meski perlu dipahami bahwa di tengah perjalanan investasi, pergerakan pasar sangat fluktuatif, apalagi dengan sentimen makroekonomi. Namun nyatanya, jika Anda fokus pada jangka panjang, investasi Anda bisa berkembang dan meraih potensi imbal hasil yang optimal.
Untuk melihat siapa pemenangnya, mari kita coba melihat pergerakan masing-masing jenis aset di reksa dana dalam jangka waktu yang lebih lama lagi, yakni 20 tahun (Januari 2002 hingga Januari 2022).
Belajar Investasi Emas Untuk Pemula Serta Cara Memulainya
Sumber: Bloomberg; Ekuitas Indonesia = Indeks IHSG, Pendapatan Tetap/Obligasi Indonesia = Indeks Pengembalian Total ABF Indonesia, Deposito Indonesia = Suku Bunga TD Bank Umum 1 Juta
Terlihat dalam kurun waktu 20 tahun, saham masih memiliki pertumbuhan tertinggi dibandingkan aset lainnya (obligasi dan deposito) dengan CAGR sebesar 15%. Namun perlu diketahui juga bahwa selama 20 tahun terakhir, banyak sekali peristiwa ekonomi yang terjadi dan tercipta
Hal ini tentunya berdampak pada koreksi sementara pada saham-saham, baik secara individu maupun reksa dana saham. Namun, penurunan sementara ini sebenarnya memberikan peluang untuk meningkatkan porsi tabungan reguler dalam portofolio investasi Anda.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih dekat karakteristik setiap aset yang dipilih sebelum mulai berinvestasi. Sesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu investasi Anda.
Alasan Emas Jadi Investasi Favorit, Cuannya Melimpah?
Pilihan untuk menabung Rp miliar pertama ada di tangan Anda. Beragam instrumen investasi yang ditawarkan bisa Anda pilih, mulai dari deposito, emas, hingga reksa dana.
Sebenarnya, senjata terbaik dalam berinvestasi untuk mencapai tujuan finansial adalah waktu. Selain waktu, Anda juga perlu konsisten dan melakukannya terus menerus tanpa henti. Hingga mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
Jadi, sudah siap meraup Rp 1 miliar pertamamu dengan reksa dana? Jika sudah siap, Anda bisa memulainya sekarang juga dan menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.